• Selamat Datang

    Sepenggal obrolan, selembar catatan dalam blog ini semoga dapat menghangatkan suasana dan menambah erat persaudaraan.

  • Selamat Datang

    Sepenggal obrolan, selembar catatan dalam blog ini semoga dapat menghangatkan suasana dan menambah erat persaudaraan.

  • Selamat Datang

    Sepenggal obrolan, selembar catatan dalam blog ini semoga dapat menghangatkan suasana dan menambah erat persaudaraan.

  • Selamat Datang

    Sepenggal obrolan, selembar catatan dalam blog ini semoga dapat menghangatkan suasana dan menambah erat persaudaraan.

  • Selamat Datang

    Sepenggal obrolan, selembar catatan dalam blog ini semoga dapat menghangatkan suasana dan menambah erat persaudaraan.

Mengapa Orang Suka Film Horror

Siang ini aku mengantar istri ke Pasar. Entah kenapa kali ini rasanya malas banget kalau harus ikut membuntuti sampai ke dalam pasar. Aku lebih senang menunggu di luar pasar. Iseng-iseng aku melihat-lihat pedagang DVD di emperan. Siapa tahu ada beberapa film yang lumayan bagus buat ditonton akhir minggu ini. Setelah bongkar sana bongkar sini dapat dua keping yang cukup menarik. Aku baru sadar bahwa dua-duanya adalah jenis film horror.



Aku jadi berpikir, mengapa orang-orang suka dengan film horror? Sangat banyak orang-orang akan dengan sukarela membenamkan diri mereka selama hampir dua jam dalam  suasana ketakutan, menjijikkan dan teror. Kenapa orang-orang mau membayar ini? Bagaimana hal ini dapat disebut menyenangkan? Coba anda lihat sederet film Indonesia yang dibuat saat ini. Sebagian besar adalah film horror! Jangan-jangan pada sakit jiwa, termasuk tentunya juga aku… Hahahaha…

Aku mencoba searching di Google, mungkin ada teori yang sedikit ilmiah yang dapat menjelaskan hal tersebut. Para peneliti umumnya menggunakan salah satu dari dua teori yang menjelaskan mengapa orang-orang menyukai film horror. Teori pertama menjelaskan bahwa orang-orang sebenarnya tidak benar-benar ketakutan, tetapi justru menikmati film tersebut. Teori kedua menjelaskan bahwa mereka memang mau merasakan perasaan tegang atas terror ataupun ketakutan dalam film tersebut untuk satu tujuan yaitu menikmati satu perasaan yang sangat gembira atas pembebasan/ penyelesaian pada akhir cerita.

Tapi, satu penelitian baru oleh Eduardo Andrade (University California, Berkeley) dan Joel B. Cohen (University Florida) muncul pada bulan Agustus 2007 dengan keluarnya sebuah Jurnal dari Riset Konsumen yang menyatakan bahwa tidak satupun dari teori tersebut yang benar.

"Kita percaya bahwa perlu adanya evaluasi kembali dua penjelasan-penjelasan tersebut tentang kesediaan orang-orang untuk mengkonsumsi pengalaman-pengalaman "negatif" (ketakutan/ketegangan). Kedua-duanya berasumsi bahwa orang-orang tidak bisa mengalami pengalaman negatif dan emosi-emosi positif secara serempak, selalu dalam urutan," kata Andrade dan Cohen di dalam studi mereka. "Asumsi ketidakmampuan orang-orang untuk merasakan pengaruh pengalaman negatif dan positif pada waktu yang sama adalah salah."



Pengarang-pengarang Novel membantah bahwa penonton film horror mengalami kondisi dari keadaan bahagia kemudian menjadi tidak bahagia. Dalam Novel terungkap bahwa orang-orang dapat mengalami emosi positif dan negatif secara serempak. Orang-orang dapat benar-benar menikmati ketakutan, tidak hanya pada saat kondisi ancaman/ketegangan berakhir dalam cerita. Saat terjadi peristiwa yang paling menyenangkan bisa saja hal tersebut sekaligus adalah sesuatu yang paling menakutkan."

Andrade dan Cohen mengembangkan dan menggunakan satu metodologi baru untuk menjejaki hal negatif dan perasaan-perasaan positif pada waktu yang bersamaan. Metoda mereka bisa berlaku bagi pengalaman-pengalaman lain yang yang dapat menimbulkan perasaan tegang, resiko, atau menjijikkan, seperti olahraga-olahraga ekstrim.

Sumber: Eduardo B. Andrade dan Joel B. Cohen. Eduardo B. Andrade and Joel B. Cohen. "On the Consumption of Negative Feelings" Journal of Consumer Research: August 2007
Share:

Petruk Dadi Ratu

Petruk Dadi Ratu? Judul Lakon Pewayangan ini terasa menggelitik. Entah kenapa aku tiba-tiba jadi tertarik setelah melihat sebuah kendaraan melintas dengan tulisan tersebut di kaca depannya. Ini seperti  memutar ulang membaca buku pelajaran Bahasa Daerah sewaktu SD. Memang untuk SD di Jawa Tengah pada saat itu ada muatan lokal yang diisi dengan Pelajaran Bahasa Daerah (Bahasa Jawa). Entahlah apakah sekarang, juga masih ada pelajaran seperti itu.


Kembali ke judul di atas, artinya adalah “Petruk Jadi Raja.” Lho kok Petruk jadi Raja? Petruk itu kan cuma abdi,  jongos,  atau orang yang tugasnya cuma momong ksatria-ksatria di dunia pewayangan seperti salah satunya adalah Arjuna. Banyak yang mengartikan lakon Petruk Dadi ratu sebagai sebuah simbol ketidak becusan seorang pemimpin, atau seorang yang tidak layak menjadi pemimpin dijadikan pemimpin hasilnya adalah kekacauan. Segalanya berjalan sudah tidak pada pada tempatnya. Dimana Pebisnis menjadi pejabat ataupun pelawak menjadi wakil rakyat. Bisa juga di artikan sebagai sebuah khayalan yang berlebih.  Walaupun sesungguhnya hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar.


Mari kita ulas sedikit asal-usul Petruk ini. Menurut pedalangan, ia adalah anak pendeta raksasa di pertapaan dan bertempat di dalam laut bernama Begawan Salantara. Sebelumnya ia bernama Bambang Petruk Panyukilan. Ia gemar bersenda gurau, baik dengan ucapan maupun tingkah laku dan senang berkelahi. Ia seorang yang pilih tanding/sakti di tempat kediamannya dan daerah sekitarnya. Oleh karena itu ia ingin berkelana guna menguji kekuatan dan kesaktiannya.

Di tengah jalan ia bertemu dengan Bambang Sukodadi dari pertapaan Bluluktiba yang pergi dari padepokannya di atas bukit dengan maksud untuk mencoba kekebalannya. Karena mempunyai maksud yang sama, maka terjadilah perang tanding. Mereka berkelahi sangat lama, saling menghantam, bergumul, tarik-menarik, tendang-menendang, injak-menginjak, hingga tubuhnya menjadi cacat dan berubah sama sekali dari wujud aslinya yang tampan. Perkelahian ini kemudian dipisahkan oleh Semar dan Bagong. Mereka diberi petuah dan nasihat sehingga akhirnya keduanya menyerahkan diri dan berguru kepada Semar atau Sanghyang Ismaya. Demikianlah peristiwa tersebut diceritakan dalam lakon Batara Ismaya Krama. Karena perubahan wujud tersebut masing-masing kemudian berganti nama. Bambang Pecruk Panyukilan menjadi Petruk, sedangkan Bambang Sukodadi menjadi Gareng.

Berikut adalah kisah Petruk Dadi Ratu.
Diceritakan oleh : Su Rahman

Sebagai salah satu punakawan resmi mayapada. Petruk sudah mengabdi kepada puluhan”ndoro” (tuan), sejak jaman Wisnu pertama kali menitis ke dunia. Hingga saat Wisnu menitis sebagai Arjuna Sasrabahu, menitis lagi sebagai Rama Wijaya, menitis lagi sebagai Sri Kresna. Petruk tetap di sini sebagai seorang pengabdi, karena itu adalah peranan agungnya.

Petruk hanya bisa tersenyum kadang tertawa geli, dan sesekali melancarkan protes akan kelakuan “ndoro-ndoro” (tuan-tuan)-nya yang sering kali tak bisa diterima nalar. Tapi ya memang hanya itu peran Petruk di mayapada ini. Dia tidak punya wewenang lebih dari itu. Meskipun sebenarnya kesaktian Petruk tidak akan mampu ditandingi oleh tuannya yang manapun juga.

Berbeda dengan Gareng yang meledak-ledak dalam menanggapi kegilaan mayapada, berbeda pula dengan Bagong yang sok cuek dan selalu mengabaikan tatakrama. Petruk berusaha lebih realistis dalam menyikapi segala sesuatu yang terjadi. Meskipun nyeri dadanya acapkali muncul saat melihat kejadian-kejadian hasil rekayasa ndoro-ndoro nya.

Petruk sudah hafal betul dengan model paham kekuasaan di Karang Kedempel dari waktu ke waktu. Kalau mau, sebenarnya bisa saja Petruk mengamuk dan menghajar siapa saja yang dianggap bertanggung jawab atas kesemrawutan pemerintahan. Dengan kesaktiannya, apa yang tak bisa dilakukan Petruk, bahkan (dulu) pernah terjadi, Sri Kresna hampir saja musnah menjadi debu dihajar anak Kyai Semar ini. Tapi Petruk sudah memutuskan untuk mengambil posisi sebagai punakawan yang resmi. Dia sudah bertekad tidak lagi mengambil tindakan konyol seperti yang dulu sering dia lakukan. Baginya, kemuliaan seseorang tidak terletak pada status sosial. Pengabdian tidak harus dengan menempati posisi tertentu. Melainkan pada pengabdiannya terhadap nusa dan bangsa.

Singkat cerita Petruk menjelma menjadi Prabu Kanthong Bolong, Petruk melabrak semua tatanan yang sudah terlanjur menjadi “main stream” model kekuasaan di mayapada. Dia menjungkirbalikkan anggapan umum, bahwa penguasa boleh bertindak semaunya, bahwa raja punya hak penuh untuk berlaku adil atapun tidak. Karuan saja, Ulah Prabu Kanthong Bolong membuat resah raja-raja lain. Bahkan, kahyangan Jonggring Saloka pun ikut-ikutan gelisah. Kawah Candradimuka mendidih perlambang adanya “ontran-ontran” yang  membahayakan kekuasaan para dewa.
Maka secara aklamasi disepakati, skenario “mengeliminir” raja biang keresahan. Persekutuan raja dan dewa dibentuk, guna melenyapkan suara sumbang yang mengganggu tatanan keyamanan yang sudah terbentuk selama ini. Hasilnya?, semua usaha untuk melenyapkan suara sumbang itu gagal total.Bukannya Prabu Kanthong Bolong yang mati. Tapi raja jadi-jadian Petruk ini malah mengamuk. Siapapun yang mendekat dihajarnya habis-habisan. Semua lari terbirit-birit.

Kesaktian dan semua ajian milik dewa-dewa dan raja-raja, seperti tak ada artinya menghadapi Prabu Kanthong Bolong. Tahta Jungring Saloka pun dikuasai raja murka ini.

Keadaan semakin semrawut. Sampai akhirnya Semar Bodronoyo turun tangan mengendalikan situasi. “Ngger, Petruk anakku!”, Semar berujar pelan, suaranya serak dan berat seperti biasanya. “Jangan kau kira aku tidak mengenalimu, ngger!”

“Apa yang sudah kau lakukan, thole? Apa yang kau inginkan? Apakah kamu merasa hina menjadi kawulo alit? Apakah kamu merasa lebih mulia bila menjadi raja? “

“Sadarlah ngger, jadilah dirimu sendiri“. Prabu Kanthong Bolong yang gagah dan tampan, berubah seketika menjadi Petruk. Berlutut dihadapan Semar. Dan Episode “Petruk Dadi Ratu” pun berakhir.

Petruk tersenyum mengingat peristiwa itu. “Ah… hanya Hyang Widi yang perlu tahu apa isi hatiku, selain Dia aku tak perduli” Kembali dia mengayunkan “pecok”nya membelah kayu bakar. Sambil bersenandung tembang pangkur: “Mingkar-mingkuring angkoro, akarono karanan mardisiwi, sinawung resmining kidung, sinubo sinukarto….”
Hahahaha dan Petruk pun tertawa kembali melakoni perannya sebagai Punakawan Resmi mayapada ini.

TAMAT

"Petruk Dadi Ratu"
Diambil dari berbagai sumber

Demikian ringkasan dari Lakon Petruk Dadi Ratu. Banyak hal yang bisa dipetik dari cerita tersebut. Saking populernya lakon tersebut, sempat dibuatkan lagunya dan dinyanyikan oleh Mus Mulyadi.

Monggo… :-)



Share:

Mengetes Dominasi Otak Kanan atau Otak Kiri


Saya mendapat artikel ini dari salah satu blog. Cukup menarik, sehingga saya bermaksud membaginya dengan teman-teman yang belum sempat membacanya. Sebagian besar cowok melihat gambar di bawah ini berputar ke kanan (searah jarum jam). Tetapi yang cewek sebagian besar melihat gambar ini berputar ke kiri (berlawanan arah jarum jam).


Dikatakan juga kalau beberapa orang bisa mengganti sudut pandangnya, sehingga kadang bisa melihat dia berputar ke kanan, dan kadang dia berputar ke kiri. Bagaimana dengan anda?

Anda melihat wanita ini berputar searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam?

Jika searah jarum jam, maka Anda lebih banyak menggunakan otak kanan dan sebaliknya.

Sebagian besar dari kita akan melihat wanita ini berputar berlawanan arah jarum jam, tapi Anda dapat mencoba untuk fokus dan mengubah arah.

Fungsi otak kiri
  • menggunakan logika
  • berorientasi pada detil
  • berdasar pada fakta
  • kata-kata dan bahasa
  • masa kini dan masa lalu
  • matematika dan sains
  • dapat memahami (can comprehend)
  • mengetahui
  • mengakui
  • berwawasan pada kerapian/susunan (order/pattern perception)
  • mengetahui nama obyek
  • berdasarkan pada kenyataan
  • membuat strategi
  • praktis
  • aman
Fungsi otak kanan
  • menggunakan perasaan
  • berorientasi pada hal pokok/garis besar
  • berdasar pada imajinasi
  • simbol dan gambar
  • masa kini dan masa depan
  • filosofi dan agama
  • dapat “mengerti” (can “get it” (i.e. meaning))
  • percaya
  • menghargai
  • berwawasan pada tata ruang (spatial perception)
  • mengetahui fungsi obyek
  • berdasarkan pada imajinasi/fantasi
  • menyajikan kemungkinan
  • nafsu
  • mengambil risiko

Dari sini terlihat dominasi penggunaan otak Anda, dan kecenderungan cara berfikir Anda. Bagaimanapun juga setiap manusia memiliki masing-masing kelebihan dan kekurangannya.

Mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri membuat Anda lebih bijak mengarungi kehidupan.

Salam

Sumber : http://okto.silaban.net/
Share:

Pengenalan Bahan Peledak


1. Bahan peledak
Bahan peledak yang dimaksudkan adalah bahan peledak kimia yang didefinisikan sebagai suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, atau campurannya yang apabila diberi aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat dan hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil.

ANFO

Panas dari gas yang dihasilkan reaksi peledakan tersebut sekitar 4000° C. Adapun tekanannya, menurut Langerfors dan Kihlstrom (1978), bisa mencapai lebih dari 100.000 atm setara dengan 101.500 kg/cm² atau 9.850 MPa (» 10.000 MPa). Sedangkan energi per satuan waktu yang ditimbulkan sekitar 25.000 MW atau 5.950.000 kcal/s. Perlu difahami bahwa energi yang sedemikian besar itu bukan merefleksikan jumlah energi yang memang tersimpan di dalam bahan peledak begitu besar, namun kondisi ini terjadi akibat reaksi peledakan yang sangat cepat, yaitu berkisar antara 2500 - 7500 meter per second (m/s). Oleh sebab itu kekuatan energi tersebut hanya terjadi beberapa detik saja yang lambat laun berkurang seiring dengan perkembangan keruntuhan batuan.

2. Reaksi dan produk peledakan
Peledakan akan memberikan hasil yang berbeda dari yang diharapkan karena tergantung pada kondisi eksternal saat pekerjaan tersebut dilakukan yang mempengaruhi kualitas bahan kimia pembentuk bahan peledak tersebut. Panas merupakan awal terjadinya proses dekomposisi bahan kimia pembentuk bahan peledak yang menimbulkan pembakaran, dilanjutkan dengan deflragrasi dan terakhir detonasi. Proses dekomposisi bahan peledak diuraikan sebagai berikut:

a) Pembakaran adalah reaksi permukaan yang eksotermis dan dijaga keberlangsungannya oleh panas yang dihasilkan dari reaksi itu sendiri dan produknya berupa pelepasan gas-gas. Reaksi pembakaran memerlukan unsur oksigen (O2) baik yang terdapat di alam bebas maupun dari ikatan molekuler bahan atau material yang terbakar. Untuk menghentikan kebakaran cukup dengan mengisolasi material yang terbakar dari oksigen. Contoh reaksi minyak disel (diesel oil) yang terbakar sebagai berikut:
CH3(CH2)10CH3 + 18½ O2 ® 12 CO2 + 13 H2O

b) Deflagrasi adalah proses kimia eksotermis di mana transmisi dari reaksi dekomposisi didasarkan pada konduktivitas termal (panas). Deflagrasi merupakan fenomena reaksi permukaan yang reaksinya meningkat menjadi ledakan dan menimbulkan gelombang kejut shock wave) dengan kecepatan rambat rendah, yaitu antara 300 – 1000 m/s atau lebih rendah dari kecep suara (subsonic). Contohnya pada reaksi peledakan low explosive (black powder)sebagai bagai berikut:
v Potassium nitrat + charcoal + sulfur
20NaNO3 + 30C + 10S ® 6Na2CO3 + Na2SO4 + 3Na2S +14CO2 + 10CO + 10N2
v Sodium nitrat + charcoal + sulfur
20KNO3 + 30C + 10S ® 6K2CO3 + K2SO4 + 3K2S +14CO2 +10CO + 10N2

c) Ledakan, menurut Berthelot, adalah ekspansi seketika yang cepat dari gas menjadi bervolume lebih besar dari sebelumnya diiringi suara keras dan efek mekanis yang merusak. Dari definisi tersebut dapat tersirat bahwa ledakan tidak melibatkan reaksi kimia, tapi kemunculannya disebabkan oleh transfer energi ke gerakan massa yang menimbulkan efek mekanis merusak disertai panas dan bunyi yang keras. Contoh ledakan antara lain balon karet ditiup terus akhirnya meledak, tangki BBM terkena panas terus menerus bisa meledak, dan lain-lain.

d) Detonasi adalah proses kimia-fisika yang mempunyai kecepatan reaksi sangat tinggi, sehingga menghasilkan gas dan temperature sangat besar yang semuanya membangun ekspansi gaya yang sangat besar pula. Kecepatan reaksi yang sangat tinggi tersebut menyebarkan tekanan panas ke seluruh zona peledakan dalam bentuk gelombang tekan kejut (shock compression wave) dan proses ini berlangsung terus menerus untuk membebaskan energi hingga berakhir dengan ekspansi hasil reaksinya. Kecepatan rambat reaksi pada proses detonasi ini berkisar antara 3000 – 7500 m/s. Contoh kecepatan reaksi ANFO sekitar 4500 m/s. Sementara itu shock compression wave mempunyai daya dorong sangat tinggi dan mampu merobek retakan yang sudah ada sebelumnya menjadi retakan yang lebih besar. Disamping itu shock wave dapat menimbulkan symphatetic detonation, oleh sebab itu peranannya sangat penting di dalam menentukan jarak aman (safety distance) antar lubang. Contoh proses detonasi terjadi pada jenis bahan peledakan antara lain:

v TNT : C7H5N3O6 ® 1,75 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 5,25 C
v ANFO : 3 NH4NO3 + CH2 ® CO2 + 7 H2O + 3 N2
v NG : C3H5N3O9 ® 3 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 0,25 O2
v NG + AN : 2 C3H5N3O9 + NH4NO3 ® 6 CO2 + 7 H2O + 4 N4 + O2

Dengan mengenal reaksi kimia pada peledakan diharapkan peserta akan lebih hati-hati dalam menangani bahan peledak kimia dan mengetahui nama-nama gas hasil peledakan dan bahayanya.

3. Klasifikasi bahan peledak
Bahan peledak diklasifikasikan berdasarkan sumber energinya menjadi bahan peledak mekanik, kimia dan nuklir. Karena pemakaian bahan peledak dari sumber kimia lebih luas dibanding dari sumber energi lainnya, maka pengklasifikasian bahan peledak kimia lebih intensif diperkenalkan. Pertimbangan pemakaiannya antara lain, harga relatif murah, penanganan teknis lebih mudah, lebih banyak variasi waktu tunda (delay time) dan dibanding nuklir tingkat bahayanya lebih rendah. Bahan peledak permissible dalam klasifikasi di atas perlu dikoreksi karena tidak semua merupakan bahan peledak lemah. Bahan peledak permissible digunakan khusus untuk memberaikan batubara ditambang batubara bawah tanah dan jenisnya adalah blasting agent yang tergolong bahan peledak kuat.

Sampai saat ini terdapat berbagai cara pengklasifikasian bahan peledak kimia, namun pada umumnya kecepatan reaksi merupakan dasar pengklasifikasian tersebut.

Menurut R.L. Ash (1962), bahan peledak kimia dibagi menjadi:
Bahan peledak kuat (high explosive) bila memiliki sifat detonasi atau meledak dengan kecepatan reaksi antara 5.000 – 24.000 fps (1.650 – 8.000 m/s)
Bahan peledak lemah (low explosive) bila memiliki sifat deflagrasi atau terbakar kecepatan reaksi kurang dari 5.000 fps (1.650 m/s).

4. Klasifikasi bahan peledak industri
Bahan peledak industri adalah bahan peledak yang dirancang dan dibuat khusus untuk keperluan industri, misalnya industri pertambangan, sipil, dan industri lainnya, di luar keperluan militer. Sifat dan karakteristik bahan peledak (yang akan diuraikan pada pembelajaran 2) tetap melekat pada jenis bahan peledak industri. Dengan perkataan sifat dan karakter bahan peledak industri tidak jauh berbeda dengan bahan peledak militer, bahkan saat ini bahan peledak industri lebih banyak terbuat dari bahan peledak yang tergolong ke dalam bahan peledak berkekuatan tinggi (high explosives).


Sumber : Kursus Juru Ledak Kelas II


Share:

"Filter Situs Asusila" Sudah Bisa Di-download


situsporno
 JAKARTA - Departemen Komunikasi dan Informasi hari ini meluncurkan software yang dapat digunakan untuk menutup akses ke situs-situs porno. Software ini disebut Filter Situs Asusila. 
Dalam kesempatan ini juga, Depkominfo melakukan demo download software tersebut. Software dapat diakses secara gratis melalui situs depkominfo di www.depkominfo.go.id . Link download terdapat di sisi kanan situs dalam blok berwarna biru.

Share:

Trippler


Suatu tambang, baik itu tambang terbuka ataupun tambang bawah tanah pada intinya kegiatan utamanya adalah pembongkaran (loosening), pemuatan (loading) dan pengangkutan (hauling). Kita biasa dengan tambang terbuka bahwa pembongkaran dan pemuatan adalah menggunakan excavator, sedangkan pengangkutan menggunakan dumptruck.

Tak berbeda jauh dengan tambang terbuka, alat-alat semacam itupun ada. Dalam tambang batubara misalnya, untuk pembongkaran biasanya menggunakan drum cutter atau continuous miner sedangkan pemuatannya bisa menggunakan side dump loader. Untuk pengangkutan selain menggunakan conveyor, ada kalanya menggunakan lori.

Tripler

Sedangkan mekanisme penumpahan isian dari lori adalah seperti video berikut :


Kalau kita biasa di tambang terbuka, bahan galian setelah diangkut kemudian ditumpahkan (dumping) oleh dumptruck di stockpile. Di tambang bawah tanah, mekanisme seperti itupun ada. Jadi setelah batubara dari tambang bawah tanah diangkut menggunakan lori ke permukaan, batubara tersebut akan ditumpahkan di stockpile. Alat untuk menumpahkan batubara ke stockpile tersebut adalah trippler. Bentuk trippler mirip sebuah tabung. Lori dimasukkan ke dalam trippler, setelah itu trippler akan diputar. Sehingga lori akan terbalik, dan batubara akan tertumpah menuju stockpile.
Share:

Total Tayangan

Postingan Populer

Speaker JBL

Set Alat Pel Lantai

HIJAB SEGITIGA INSTAN JERSEY